Senin, 04 Agustus 2014

Contoh Bahan ajar RPP kurikulum 2013 saat ujian micro teaching



A.      Ruang Sampel dan Titik Sampel
1.    Ruang Sampel Kejadian Tunggal
Pada pengetosan sebuah uang logam, terdapat dua kemungkinan permukaan yang akan nampak (muncul), yaitu muncul permukaan angka (A) atau gambar (G).
Himpunan semua kejadian yang mungkin terjadi, yaitu {A,G}, disebut ruang sampel yang biasanya dinyatakan dengan S. Jadi ruang sampel pada pengetosan sebuah uang logam adalah S={A,G}, dan setiap anggota dari ruang sampel tersebut yaitu A dan G disebut titik sampel.
Description: C:\Users\Dell\Downloads\uang.jpg
Gambar. Ruang Sampel
Dengan dengan demikian, pada pengetosan sebuah dadu, karena seluruh hasil yang mungkin muncul adalah mata 1, 2, 3, 4, 5, 6, maka ruang sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
Description: C:\Users\Dell\Downloads\dadu.jpg
Gambar. 2 Ruang Sampel
Jadi yang dimaksud dengan Ruang Sampel dari suatu percobaan adalah himpunan semua hasil yang mungkin terjadi. Dan Anggota setiap anggota dari ruang sampel disebut titik sampel.

2.    Ruang Sampel Kejadian Majemuk
Dalam beberapa percobaan pada kejadian majemuk, ruang sampel dapat ditentukan dengan menggunakan diagram pohon maupun tabel, dan anggota-anggota ruang sampel dapat didaftar secara mudah dan teratur.
a.      Pengetosan Dua Uang Logam
Ruang sampel hasil pengetosan dua uang logam dapat ditentukan dengan diagram pohon atau dengan tabel.
Description: C:\Users\Dell\Downloads\diagram.jpgDescription: C:\Users\Dell\Downloads\koin.jpg
      Diagram ruang sampel                                             Tabel. 1
Pada diagram pohon diatas dan tabel, kita bisa melihat pada koin pertama muncul angka, maka pada uang kedua akan muncul angka lagi atau gambar.  Jadi titik sampelnya adalah (A, A) dan (A, G). Jika pada uang pertama muncul gambar, maka pada uang kedua akan muncul angka atau gambar lagi. Jadi titik sampelnya adalah (G, A) dan (G, G).
Dengan demikian, ruang sampel pada pengetosan dua uang logam sekaligus (bersama-sama) adalah S = {(A, A), (A, G), (G, A), (G, G)}.
Coba kita perhatikan, pada pengetosan sebuah uang logam memperoleh 2 titik sampel, dan pada pengetosan dua uang logam memperoleh 2 x 2 = 4 titik sampel.
b.      Pengetosan Dua Dadu
Ruang Sampel dari pengetosan dua dadu dapat ditentukan dengan cara yang mudah jika menggunakan tabel.
Tabel. 2
Description: C:\Users\Dell\Downloads\tabel.jpg
Tabel diatas menunjukkan ruang sampel hasil pengetosan dua dadu yang dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan, dengan elemen (anggota) pertama merupakan mata dadu pertama yang muncul, dan elemen kedua merupakan mata dadu kedua yang muncul. Jadi, titik sampel (2,1) berarti pada dadu pertama muncul mata 2 dan pada dadu kedua muncul mata 1.
Dari tabel tersebut, diperoleh bahwa banyak titik sampel adalah 36. Jadi, jika pada pengetosan sebuah dadu terdapat 6 titik sampel. Maka pada pengetosan dua dadu dihasilkan 6 x 6 = 36 titik sampel.
c.       Pengetosan Uang Logam Dan Dadu
Description: C:\Users\Dell\Downloads\2 dadu.jpg
Gambar 3. Dadu dan uang logam
Tabel. 3

1
2
3
4
5
6
A
(A, 1)
(A, 1)
(A, 1)
(A, 1)
(A, 1)
(A, 1)
G
(G, 1)
(G, 1)
(G, 1)
(G, 1)
(G, 1)
(G, 1)

Perhatikan tabel diatas!
Pada tabel diatas terlihat bahwa pada pengetosan uang logam dan dadu diperoleh ruang sampel S = {(A, 1), (A, 2), (A, 3), (A, 4), (A, 5), (A, 6), (G, 1), (G, 2),      (G, 3), (G, 4), (G, 5), (G, 6)}.
Jadi, jika pada pengetosan sebuah uang logam diperoleh 2 titik sampel, dan pada pengetosan sebuah dadu diperoleh 6 titik sampel, maka pada pengetosan sebuah mata uang dan sebuah mata dadu secara bersamaan akan diperoleh 2 x 6 = 12 titik sampel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar