Kamis, 02 Oktober 2014

Menaksir Tinggi, Lebar, dan Arus (TLA)

Menaksir adalah pengukuran keadaan dari suatu objek maupun suatu kondisi dengan mengggunakan metode dan peralatan yang sederhana(Fuadi, 2013). Biasanya metode menaksir ini digunakan untuk mengukur tinggi, lebar, dan arus. Berikut penjelasan metode yang digunakan dalam menaksir.
1. Menaksir tinggi
Menaksir tinggi digunakan untuk memperkirakan tinggi suatu objek, misal seperti pohon, tiang bendera, ataupun gedung. Metode yang sering digunakan adalah metode kesebangunan segitiga. Sebenarnya juga dapat menggunakan metode trigonometri, yaitu memanfaatkan sudut dan panjang objek. Namun dengan metode trigonometri harus digunakan busur derajat untuk mendapatkan hasil yang baik. Maka dari itu untuk keperluan yang praktis lebih baik menggunakan metode kesebangunan segitiga, karena hanya menggunakan tongkat dan 2 personil saja. Berikut adalah penjelasan rumus dari metode kesebangunan segitiga
.
tinggi
DC = Objek yang diukur(dicari)
EB = Tinggi Tongkat(diketahui)
AB = Jarak tongkat ke titik pengamatan (diketahui)
AC = Jarak titik pengamatan ke Objek (diketahui)
2. Menaksir Kecepatan Arus Sungai
Menaksir kecepatan arus adalah untuk menentukan kecepatan arus sungai. Biasanya dilakukan untuk mengecek keamanan sebelum menyeberang melewati sungai secara langsung/tanpa jembatan. Berikut cara mudahnya
a. Kita tentukan 2 titik di tepi sungai / selokan, sebut saja titik A dan B
b. Ambil jarak yang mudah, semisal 10m (usahakan mencari lintasan air yang lurus, tidak banyak rintangan)
c. Lalu di titik A kita hanyutkan benda yang ringan dan mengapung, benda akan terbawa arus ke B.
d. Hitung waktu dari mulai titik A sampai benda itu sampai ke titik B.
RUMUS Kecepatan Arus adalah V = Jarak / waktu jarak 10m, waktu tempuhnya 4,5 detik.
Kecepatan arus adalah = 10m : 4,5detik = 22m/dtk
3. Menaksir lebar
Salah satu metode menaksir lebar adalah dengan menggunakan metode perbandingan segitiga. Cara ini dianggap lebih sistematis, akurat, serta mudah. Sehingga selain hasil yang dihasilkan mendekati kenyataan, pelaporan kinerja akan lebih sistematis serta memudahkan dalam penilaian dan verifikasi ulang.
Dengan metode perbandingan segitiga ini, penaksiran dapat dilakukan menyesuaikan dengan kondisi dan luas medan karena rumus perbandingan yang digunakan bersifat fleksibel.
Untuk melakukan penaksiran lebar dengan menggunakan metode perbandingan segitiga lihat gambar dan langkah-langkah berikut ini:
Lebar Sungai Segitiga
Langkah-langkah menaksir lebar sungai:
Tentukan titik di seberang sungai yang mudah diingat semisal terdapat pohon, batu, bangunan, atau rumpun semak. Ini berguna saat nanti dilakukan pengintaian di langkah selanjutnya. Namai titik itu sebagai titik “A”.
Tentutan titik “B” yang sejajar dengan titik “A”. Tandai titik “B” dengan cara salah satu teman berdiri di atasnya atau dengan obyek lain semisal tongkat yang ditancapkan.
Tentukan titik “C” sambil mengukur jaraknya (bisa dengan langkah atau tongkat) dengan menyusuri tepi sungai. Jarak antara titik “B” dan “C” terserah. Ingat, antara titik “A, B, dan C” harus membentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku berada di titik “B”.
Tandai titik “C” sebagaimana cara menandai titik “B”.
Tentukan titik “D” dengan cara berjalan kembali sejauh setengah dari jarak “BC” sehingga “CD = 1/2 BC”. Seumpama jarak BC adalah 8 meter maka jarak CD sejauh 4 meter. Ingat, antara titik “B, C, dan D” harus merupakan garis lurus.
Tentukan titik “E” dengan cara berjalan ke arah kiri sehingga antara titik “C”, “D”, dan “E” terbentuk segitiga siku-siku dengan sudut siku-siku di titik “D”.
Saat berjalan menuju titik “E” intai atau bidik titik “A” melewati titik “C” sehingga antara titik “E”, “C”, dan “A” terbentuk garis lurus. Jika telah terbentuk garis lurus berhentilah dan tandai itu sebagai titik “E”.
Ukur jarak antara titik “D” dan “E”
Untuk menghitung taksiran lebar sungai tinggal mengalikan dua jarak DE. Sehingga jika jarak DE adalah 4,3 meter maka lebar sungai adalah 2 X 4,3 = 8,6 meter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar