Jumat, 27 Juni 2014

BERJALAN MENUJU TITIK PUTIH

[BAG 1]

Meniti jalan berliku menyusuri bebatuan kerikil yang tampak dalam pandangan. aku terus berjalan untuk mendapatkan apa yang aku selalu impikan selama ini.

Tiada hari tanpa berharap akan adanya sebuah keajaiban dari tuhan yang dapat merubah semua ini, tak sabar hatiku dan pikiranku namun tetap kutunjukkan pada kedua orang tuaku kalau misalnya aku terlihat bersabar menunggunya.

*Ketegangan Berakhir 

hari itupun telah tiba hari dimana hidup dan matinya aku, tepat jam 07:00 saat kulihat jam tengan yang melingkari tanganku jam yang sudah tidak enak diapndang namun bagiku itu adalah kenangan bagi diriku.
detik demi detik pun berlalu begitu lewat bagaikan angin yang terasa begitu lama namun kuisi semua ketegangan pada hari itu dengan bercanda gurau bersama teman-temanku akan tetapi hati dan pikiranpun tetap saja dag dig dug bagaikan kendang yang ditabuk oleh pemain kendang.

09:00 kesabaranku sudah tak berujung kuniatkan segera bersama temanku Ahmad untuk menemui guru kami di kantor. "Bu berapa lama lagi akan dimumkannya ?" Ahmad berkata seraya didalam  hati masih dag dig dug dan terus sampai waktu itu tiba.

"Tunggu sebentar lagi yah, ini kami sedang mempersiapkan semuanya tinggal sedikit lagi" Jawab Bu Inda sambil membereskan berkas-berkas file untuk pengumuman nanti.

11:15 "ting... tong..." suara bel sekolah berbunyi

"Selamat siang semuanya silahkan untuk seluruh kelas XII memasuki ruang Aula karena pengumuman kelulusan akan segera dimulai" ucap Suara guru dibalik speaker.

seluruh siswa kelas XII satu persatu memasuki ruang Aula dan aku orang ke-2 terakhir yang memasuki aula tersebut dan mendapatkan tempat duduk paling belakang pula.
Bapak Jojo selaku ketua pelaksana Ujian Nasional di sekolah Kami mengumumkan kelulusan dan memberikan mukadimah yang panjang yang membuat kami gregetan dan rasanya ingi berucap "apa sih pak?, bisa cepetan gak sih mengumumkannya sudah gak sabar nih!"

Pa Jojo mengatakan "anak-anak ku kelas XII yang sebentar lagi menerima HASIL UN kalian mohon maaf jika dalam pelaksanaan UN tahun Ini ada 2 orang siwa yang tidak lulus UN"

"Astaghfirullah Al-adzim apakah aku ? itukah namaku yang akan disebut ? Ya Allah jangan sampai itu terjadi" ucapku dalam hati.

"Bu Aam silahkan bagikan amplopnya, dan jangan dulu dibuka sebelum bapak menyuruj untuk dibuka yah !"

"Yah, Pak" semua anak menjawab.

dan kuterima amplop putih tersebut yang didalamnya entah apa isinya aku tidak tahu, sambil terus berdoa dan berharap agar yg disebutkan tadi bukanlah aku.

"Ok !, semuanya telah memegang amplopnya ?" kata pak Jojo
"sudah pak " semua siswa
"ok dalam hitungan ke-3 silahkan buka amplopnya dengan sama-sama mengucap Basmalah bersama-sama"

"1..... 2....... tiiigaaaaa..."

perlahan kubuka amplop tersebut dan saat aku membacanya bercucuran air mata ini tak kuat menahan isinya .


#Bersambung .... nantikan yah cerita pendek aku
@Iwan_Pabama11
SEMOGA KEDEPANNYA CERITA INI BISA MENJADI KARYA NOVELKU BISMILLAH ...
SETELAH MEMBACA TINGGALKAN KOMENTARNYA YAH :) GIMANA CERITANYA ????


Tidak ada komentar:

Posting Komentar